Sistem Pengelolaan Lumpur Tinja Berbasis Masyarakat

Senin, 15 Oktober 2012
 Sistem Pengelolaan Lumpur Tinja Berbasis Masyarakat

Kota Medan

Untuk memastikan kelestarian lingkungan , Pemerintah Indonesia memiliki komitmen yang sangat kuat dalam mencapai Millenium Development Goals ( MDGs ) , yang dihasilkan dalam KTT Johannesburg pada tahun 2002, ada beberapa tantangan mengenai lingkungan di Indonesia yang terkait dengan penyelamatan air dari tindakan eksploitatif melewati batas-batas kewajaran dan pencemaran air, baik air tanah dan air sungai , danau, rawa dan bahkan air laut , berbagai kegiatan terkait dengan polusi air ini seperti polusi yang disebabkan oleh aktivitas manusia meliputi kegiatan rumah tangga serta kegiatan manusia yang buang air besar secara sembarangan.

Kecamatan Medan Belawan merupakan wilayah paling utara di Kota Medan, berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Memiliki 6 kelurahan yakni Kel. Belawan Pulau Sicanang, Kel. Belawan Bahagia, Kel. Belawan Bahari, Kel. Belawan II. Kel. Bagan Deli dan Kel. Belawan I. Luas total Kec. Medan Belawan adalah 21,82 km2, total penduduk sebanyak 96.700 jiwa, atau 21.320 KK, terdiri dari 48.908 laki-laki dan 47.792 perempuan. Dari 6 kelurahan di Kec. Medan Belawan ada 4 Kelurahan yang berada di pinggir pantai, yakni Kel. Belawan Pulau Sicanang, Kel. Belawan I, Kel. Bagan Deli dan Kel. Belawan Bahagia. Tetapi populasi penduduk yang paling banyak berada di garis pantai yaitu Kel. Bagan Deli dan Kel. Belawan I. Kelurahan Bagan Deli berpenduduk sebanyak 13.863 jiwa, dengan kepadatan penduduk mencapai 6.027 jiwa/km2. Sementara itu Kelurahan Belawan I berpenduduk sebanyak 21.448 jiwa dengan kepadatan mencapai 19.498 jiwa/km2.

Daerah pesisir Belawan memiliki kondisi fisik yang tidak menguntungkan untuk pembangunan sanitasi , yang tidak cukup lahan ditambah belum ada pilihan teknologi sanitasi yang layak untuk digunakan di daerah pasang surut dari Belawan. Salah satu solusi melalui pembangunan jamban individual maupun septic tank biofilter terbuat dari fiberglass. Pada tahun 2010 - 2011 telah terpasang 1029 unit, di tahun 2012 ada penambahan sebesar 800 unit. Septicktank biofilter yang digunakan oleh masyarakat memiliki jangka waktu penuh dalam penggunaan normal untuk satu kepala rumah tangga masing-masing sekitar 5 orang dalam periode 1,5 tahun, dengan kondisi permukiman padat dengan jalan-jalan sempit ( lebar ± 60 cm – 1 m ) tentunya sulit untuk melakukan penyedotan lumpur tinja pada setiap tangki septik masyarakat.

Dengan kondisi tersebut, maka Perhimpunan Suluh Muda Indonesia ( SMI ) bekerjasama dengan IUWASH - USAID melaksanakan pembuatan sistem pengelolaan lupur sedot tinja berbasis masyarakat, yang terdiri dari pembuatan peralatan sedot tinja yakni Gerobak Mesin sedot tinja bertangki penampung dengan kapasitas 400 – 500 liter, untuk masuk ke jalan – jalan sempit, Movable Tank sebagai penampungan sementara sebelum diambil oleh dinas kerbersihan kota Medan untuk di bawa ke IPAL Cemara, pembuatan tempat fasilitas pencucian alat, dan pembentukan UKM atau koperasi sebagai pengelola penyedotan lumpur tinja. Dengan menggunakan sistem penyedotan terjadwal telah disepakati pola pembayaran sedot septick tank dengan pola Iuran perminggu yang dikelola oleh koperasi, hingga saat ini proses penyedotan telah dilakukan pada 630 septicktank di Kelurahan Belawan I dan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan.

Analisa Potensi dan Pelatihan UKM
Ada dua faktor pendukung utama bagi pelaksanaan Program Pengelolaan Lumpur Tinja Berbasis Masyarakat, yakni :
1. Pada daerah sasaran, sudah terbentuk CBO pengelola air bersih sebanyak 15 kelompok yang juga siap untuk mengorganisir anggotanya untuk memobilisasi iuran bulanan biaya pengelolaan lumpur tinja. Apabila memungkinkan dapat dipilih salah satu CBO untuk dijadikan sebagai UKM / Koperasi pengelola lumpur tinja.

2. Saat ini (tahun 2012 – 2013 ), Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Medan sedang membuat 6 (dua) unit sumur bor di dekat daerah sasaran dengan kapasitas 10 liter / detik untuk meningkatkan tekanan air di Kelurahan Belawan – 1 dan Kelurahan Bagan Deli dengan cara diinjeksikan kedalam jaringan pipa PDAM Tirtanadi. Sehingga penggunaan septic tank akan menjadi optimal dengan meningkatnya ketersediaan air bersih nanti.

Pelatihan UKM
Pada tahapan kegiatan ini pihak bengkel bersama – sama dengan staff SMI melakukan pelatihan kepada UKM, dimana pelatihan ini terdiri dari :
a.) Pelatihan penggunaan mesin sedot tinja. b.) Pelatihan penggunaan movable tank. c.) Pelatihan perbaikan peralatan dan d.)Pelatihan penggunaan manual.

Salah satu taget pencapaian MDGs adalah pada tahun 2014, tidak ada lagi Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Indonesia, sehingga perlu ada tindakan yang masif dari seluruh stake holder untuk mencapai target tersebut mulai dari perencanaan, peningkatan kapasitas masyarakat, program percontohan dan terobosan teknologi, keberhasilan pencapaian target MDGs dalam hal pengelolaan air limbah, selain dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat juga akan memberikan manfaat berantai bagi masyarakat yang diperoleh dimulai dari perbaikan lingkungan, sehingga sampai kepada manfaat ekonomi. Keberhasilan meniadakan kebiasaan BABS tersebut diyakini akan memicu masyarakat untuk melakukan perbaikan lingkungan untuk aspek lain seperti kebersihan lingkungan pesisir.

Sumber:


Lainnya

Kamis, 17 Oktober 2024

Pematangsiantar 17 Oktober 2024PENGUATAN NILAI-NILAI KODE ETIK PADA PENYELENGGARA PILKADA 2024Dalam kegiatan Rapat Kerja

Jumat, 04 Oktober 2024

Sedang Bedagai 04 Oktober 2024Perekrutan Pengawas TPS dan Pengawas KPPS Pada Pemuli Serentak 2024 Kabupaten Serdang Beda

Rabu, 18 September 2024

Samosir 18 September 2024.Penguatan Kapasitas Dan Soliditas Panwaslu Kecamatan Se-Kabupaten Samosir Dalam Rangka Pemilih

Selasa, 13 Agustus 2024

Kabupaten SamosirKementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Kemitraan Patnership dan Perkumpulan Suluh Mu

Kamis, 08 Agustus 2024

Simalungun 08 Agustus 2024Peningkatan Kapasitas Kesekretariatan Penyusunan Laporan Pertanggung Jawaban Keuangan Bagi Pan